Perspektif perilaku menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah. Perbedaan utama dalam perspektif perilaku meletakkan struktur sosial (makro) sebagai perilaku sosial individu, sedangkan sebagian lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.
Coba Anda buatlah beberapa contoh perilaku dalam struktur makro dan mikro, baik peran anda dalam masyarakat atau berdasarkan pengamatan yang ada di sekitar lingkungan kehidupan.
Yang dimaksud dengan perspektif adalah asumsi-asumsi dasar yang paling banyak sumbangannya kepada pendekatan psikologi sosial.
Terdapat 4 perspektif dalam psikologi sosial yang dikembangkan dari teori awal. Teori awal tersebut dianggap mampu menjelaskan perilaku seseorang, yaitu yang pertama adalah perilaku diperoleh dari keturunan dalam bentuk instink-instink biologis – lalu dikenal dengan penjelasan “nature” dan yang kedua adalah perilaku bukan diturunkan melainkan diperoleh dari hasil pengalaman selama kehidupan mereka – dikenal dengan penjelasan “nurture”.
4 Perspektif dalam psikologi sosial tersebut adalah :
1. Perspektif Perilaku (Behavioral Perspective)
menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah.
2. Perspektif Kognitif (The Cognitive Perspective)
menjelaskan perilaku sosial kita dengan cara memusatkan pada bagaimana kita menyusun mental (pikiran, perasaan) dan memproses informasi yang datangnya dari lingkungan .
3. Perspektif Struktural
memusatkan perhatian pada proses sosialisasi, yaitu proses di mana perilaku kita dibentuk oleh peran yang beraneka ragam dan selalu berubah, yang dirancang oleh masyarakat kita.
4. Perspektif Interaksionis (Interactionist Perspective)
memusatkan perhatiannya pada proses interaksi yang mempengaruhi perilaku sosial kita.
Perbedaan utama di antara perspektif struktural dan perspektif interaksionis : pihak mana yang berpengaruh paling besar terhadap pembentukan perilaku. Kaum strukturalis cenderung meletakkan struktur sosial (makro) sebagai determinan perilaku sosial individu, sedangkan kaum interaksionis lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.
Contoh perilaku dalam struktur makro : Seorang siswa yang awalnya kurang memiliki motivasi belajar, karena teman-temannya memiliki motivasi belajar yang besar maka akan ikut memiliki motivasi belajar yang besar pula.
Contoh perilaku dalam struktur mikro : Seorang siswa yang awalnya kurang memiliki motivasi belajar , sedangkan teman-temannya memiliki motivasi belajar yang kuat akan ikut memiliki motivasi belajar yang besar jika dirinya yang berniat melakukannya, bukan semata-mata hanya karena lingkungan di sekitarnya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar